Mengenal Berbagai Jenis Relief: Seni yang Menghidupkan Permukaan Datar

Relief adalah bentuk karya seni yang memahat atau memodelkan permukaan datar sehingga terlihat timbul dan membentuk gambar atau motif tertentu. Dalam sejarah seni rupa, relief telah banyak digunakan sebagai media untuk menyampaikan cerita, menghiasi bangunan, dan memberi makna pada sebuah tempat. Dari kuil-kuil kuno hingga bangunan modern, relief menjadi bagian penting dari ekspresi seni. Namun, tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis relief dengan karakteristiknya masing-masing? Mari kita mengenal lebih jauh tentang berbagai jenis relief dan ciri khasnya.
1. Relief Datar (Bas-Relief)
Ciri-ciri: Relief datar, atau bas-relief (bahasa Prancis: bas berarti "rendah"), adalah jenis relief yang memiliki permukaan timbul namun rendah, dengan ketinggian yang tidak jauh dari latar belakangnya. Biasanya, bas-relief hanya sedikit menonjol sehingga perbedaan kedalaman antara latar dan objek utama sangat minim. Jenis ini memungkinkan gambar untuk dilihat secara jelas meskipun tanpa bayangan yang kuat.
Contoh: Bas-relief sering ditemukan pada dinding candi, seperti di Candi Borobudur. Relief ini digunakan untuk menceritakan kisah-kisah religius atau mitologi dengan detail yang jelas namun tidak memakan banyak ruang.
Penggunaan: Bas-relief sering digunakan untuk dekorasi dinding, monumen, atau arsitektur karena tidak terlalu menonjol, sehingga tidak mengganggu ruang dan mudah diaplikasikan pada berbagai jenis permukaan.
Source: depositphotos.com
2. Relief Tinggi (High Relief atau Alto-Relief)
Ciri-ciri: High relief atau alto-relief memiliki karakteristik yang sangat menonjol dari permukaan datarnya. Kedalaman objek utama dalam alto-relief bisa mencapai lebih dari setengah ketebalan bentuk tiga dimensi yang digambarkan, sehingga menimbulkan bayangan yang kuat dan memberikan efek dramatis.
Contoh: Relief tinggi dapat ditemukan pada pahatan Yunani kuno, di mana dewa-dewi dan adegan pertempuran dipahat dengan bentuk yang sangat menonjol dari latar belakang, hampir menyerupai patung tiga dimensi yang menempel pada dinding.
Penggunaan: High relief digunakan ketika seniman ingin menciptakan kesan kedalaman dan dramatis yang lebih besar. Jenis ini umum digunakan pada monumen atau dekorasi fasad bangunan, karena memberikan efek visual yang lebih hidup dan kuat.
Source: pexels.com
3. Relief Tenggelam (Sunken Relief)
Ciri-ciri: Sunken relief adalah teknik di mana bagian gambar yang diukir justru masuk ke dalam permukaan, bukan menonjol dari latarnya. Jenis relief ini sering ditemukan pada seni Mesir kuno. Dalam sunken relief, gambar dipahat ke dalam permukaan datar sehingga bagian luar dari gambar tetap rata dengan latar belakang.
Contoh: Sunken relief banyak ditemukan di kuil-kuil Mesir, seperti di Karnak dan Luxor. Teknik ini memungkinkan gambar bertahan lebih lama karena ukiran terjaga dalam bayang-bayang dan terlindungi dari abrasi.
Penggunaan: Sunken relief sangat efektif pada permukaan yang terkena sinar matahari langsung, seperti dinding luar bangunan. Ketika cahaya jatuh pada ukiran yang tenggelam, bayangan yang dihasilkan memperjelas bentuk gambar.
Source: www.123rf.com
4. Relief Cembung (Convex Relief)
Ciri-ciri: Convex relief adalah jenis relief di mana objek dibuat agak melengkung keluar sehingga memiliki bentuk yang sedikit membulat. Jenis relief ini memberikan efek visual yang lebih halus dan memberikan kesan volume pada objek.
Contoh: Convex relief sering ditemukan pada medali, koin, atau segel di mana wajah atau gambar tertentu dicetak dalam bentuk yang sedikit menonjol dan membulat.
Penggunaan: Jenis relief ini banyak digunakan pada karya seni kecil seperti koin, medali, dan segel. Efek cembung ini memberikan kesan elegan dan memberikan tekstur halus yang nyaman dipandang.
source: www.ebay.com
5. Relief Penuh (Full Relief atau Hollow Relief)
Ciri-ciri: Full relief atau hollow relief adalah jenis relief yang hampir menyerupai patung tiga dimensi. Relief ini bisa dikatakan memiliki tingkat kedalaman penuh dan tidak memiliki latar belakang yang membatasi, sehingga objek terlihat menonjol penuh dari permukaan.
Contoh: Jenis ini jarang ditemukan dalam seni arsitektur dinding namun lebih sering digunakan dalam pembuatan patung-patung kecil yang menempel pada suatu latar belakang atau base.
Penggunaan: Full relief umumnya digunakan pada patung-patung miniatur, perhiasan, atau ornamen yang membutuhkan bentuk yang benar-benar tiga dimensi namun tetap melekat pada latar.
Source: Pinterest.com
Relief bukan hanya sebuah teknik seni yang menarik, tetapi juga memiliki sejarah panjang sebagai media untuk menyampaikan cerita, budaya, dan nilai-nilai. Setiap jenis relief memiliki ciri khas tersendiri yang memberikan efek visual dan artistik yang berbeda. Baik bas-relief yang sederhana hingga high relief yang dramatis, semua jenis relief memiliki keunikan dalam menyampaikan pesan dan menciptakan suasana. Bagi para seniman atau pecinta seni, mengenal jenis-jenis relief ini bisa memberikan inspirasi untuk lebih mengapresiasi karya seni tiga dimensi dan cara-cara unik yang digunakan untuk menghidupkan permukaan datar.