UTS di Bulan Puasa: POV Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa
Ujian Tengah Semester (UTS) kali ini memberikan pengalaman yang istimewa bagi mahasiswa prodi Pendidikan Seni Rupa. Ujian yang diselenggarakan selama bulan Ramadhan membuatnya benar-benar terasa sebagai 'ujian'. Kegiatan ini bukan hanya menjadi kesempatan untuk mengevaluasi pemahaman dan perkembangan mahasiswa dalam mata kuliah, namun juga menjadi kesempatan belajar bagi para mahasiswa untuk dapat mengelola waktu dan energi mereka dengan efektif selama bulan puasa.
Terhitung sejak 25 Maret 2024 Unesa mengadakan Ujian Tengah Semester, banyak mahasiswa yang berantusias untuk mempersiapkan UTS mereka masing-masing. Di prodi Pendidikan Seni Rupa sendiri UTS terbilang cukup fleksibel. Jadwal yang sudah ditentukan disesuaikan kembali mengikuti rencana dan jadwal yang dimiliki dosen pengampu mata kuliah. Setiap dosen mengadopsi berbagai pendekatan evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan dan dinamika pembelajaran yang sudah dilakukan. Selain itu, beberapa dosen juga memberikan dukungan tambahan dengan menyediakan waktu ekstra untuk konsultasi dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi perkuliahan.
Dari hasil wawancara dengan mahasiswa angkatan
2022 dan 2023, beberapa dari mereka menyampaikan keluh kesah dan tak sedikit
yang menyampaikan keseriusannya dalam menjalani ujian kali ini. Berikut kesan
dan cerita lainnya dari beberapa mahasiswa Pendidikan Seni Rupa tentang UTS
mereka.
“UTS kemarin sangatlah berat
karena dijalani dengan berpuasa, juga karena banyak materi baru yang didapat
dan belum menguasainya dengan baik. Jika ditanya kenapa berat karena saya
sampai K.O”
-
Raditya Rahma
“Menurut saya UTS
di bulan Ramadhan ini sangatlah mengasyikan. Walau perut kosong tapi otak tetap
harus diasah agar tidak ikut kosong”.
-
Armilulia Annastirochim
“Menurutku UTS semester ini
rada kacau sih, entah aku yang kacau atau UTS nya yang kacau. Pokoknya aku
merasa UTS semester ini kacau terus kayak kurang gitu. Kayak aneh gitu,
tugasnya buanyak trus UTS nya ribet. Tapi yang harus dibenahi banyak banget. Untuk
bapak ibu dosen perlu mempertimbangkan
waktu mahasiswanya”
-
Wolfazeus Pattersens
“UTS kemarin lumayan cukup
susah, soalnya selain ada tugas yang menumpuk dari mata kuliah wajib masih ada
tugas untuk mata kuliah peminatan yang lumayan banyak juga. Terus ada UTS mata
kuliah statistika yang paling terasa UTS nya, yang biasanya gambar tiba-tiba
ngitung”
-
Dinda Ayu
“Ujian tengah semester telah usai dilalui oleh
semua mahasiswa, banyak kesan yang saya dapat di saat mengerjakan berbagai
macam tugas. Apalagi Ujian tengah semester ini dilaksanakan pada bulan suci
Ramadhan yang mana kita harus bersabar dan jujur saat mengerjakan tugas. Banyak
tantangan yang saya dapatkan mulai dari begadang mengerjakan tugas, revisi, dll.
Pesan untuk UTS kali ini semoga keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas
dan ujian ini menjadi bukti nyata bahwa kita mampu mengatasi tantangan apa pun
yang datang dalam perjalanan akademik kita.”
-
Ilham Amirullah
“Menurut saya
melaksanakan UTS di bulan suci Ramadhan ini menjadi salah satu tantangan bagi
mahasiswa karena saat itu energi berkurang dan konsentrasi terganggu. Untuk itu
perlu mengatur waktu dengan sebaik mungkin dengan istirahat yang cukup dan
memastikan saat berbuka puasa dan sahur mengonsumsi makanan yang bergizi agar
energi dapat terjaga saat ujian berlangsung”.
-
Desi Alfita Sari
“Kesan saya selama
UTS yang bertepatan di bulan suci Ramadhan tentunya sedikit lebih berat dari
biasanya karena saya harus menyesuaikan jadwal ibadah dengan belajar, namun
juga menumbuhkan hal yang positif seperti saya bangun lebih pagi untuk sahur
dan dilanjutkan belajar”
-
Bellah Ayu Nur Jannah
“Menurut saya
pelaksanaan UTS di semester genap 2023 / 2024 ini saya kira tidak terlalu
memberatkan mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa. Terdapat beberapa mata kuliah
yang seharusnya tugas lalu dikonversikan menjadi UTS, mungkin ini disebabkan
karena pelaksanaannya di bulan suci Ramadhan, dan dalam menjalaninya cukup
menguras tenaga dan ada beberapa kesibukan lain yang membuat pembagian waktu
belajar terpotong”
-
Ahmad Naufal Bintara
“Menurut saya UTS
selama bulan Ramadhan itu ada kelebihan dan kekurangannya. Dalam pendapat saya
sendiri, untuk kelebihannya dapat membuat saya lebih produktif karena setelah
sahur dan sholat subuh tidak lanjut tidur tapi dilanjutkan untuk mengerjakan
UTS di pagi harinya. Sementara untuk kekurangannya adalah waktu istirahat yang
terbatas dan cenderung kurang karena saat malam hari digunakan untuk mengerjakan
tugas dan membuat saya tidak fokus dalam mengerjakan UTS sehingga dapat
berpengaruh di nilai UTS”
-
Adristy Sastyningrum
Tentu pengalaman menarik menjalani ujian di tengah bulan puasa ini menjadi cerita unik yang akan jarang dilalui oleh mahasiswa Pendidikan Seni Rupa. Harapannya cerita ini tidak hanya menjadi perhatian oleh sesama mahasiswa namun juga untuk menjadi perspektif baru bagi para Bapak/Ibu dosen untuk lebih mengenal mahasiswanya dan senantiasa berinovasi dalam proses pembelajaran yang evaluatif.
Kontributor
Artikel: Nizar Sahardani Nurzaki dan Desi Alfita Sari